Menganalisis dan mencari Refrensi-Refrensi yang Relevan
NAMA : NAUFAL ADIB SYAHRIZAL
KELAS : R3I
NPM : 202246500656
Dosen Pengampu : Dr. Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.
Perbandingan 30 Artikel Meliputi Objek, Teori/Pendekatan, Analisis, dan Kesimpulan.
MEMBEDAH
MAKNA LUKISAN JIM DIRAGANDI “TERIAKAN TERNODAI” MELALUI METODE KRITIK SENI
Objek : Lukisan Teriakan Ternodai
karya Jim Dirgandi
Teori/pendekatan : metode kritik seni
dengan pendekatan semiotika
Analisis : Kritik seni dilakukan
sebagai salah satu cara untuk membedah makna yang ada di dalam karya seni
dengan melalui 4 tahapan, yakni, mendeskripsikan, menganalisa, mengintrepetasi,
menilai, disertai dengan pertimbangan mengambil objek penelitian terhadap karya
seni. Karya yang dijadikan materi subjek adalah karya lukisan Jim Diragandi “Teriakan
Ternodai” . Karya yang ditampilkan Jim Diragandi yang berjudul “Teriakan
Ternodai” ini dilakukan dengan teknik yang cukup bagus, antara saputan kuas,
pemilihan warna, maupun pencampuran warnanya. Dalam karya ini permainan kuas
dalam membentuk tektur-tektur mult, awan, dan tebing terlihat jelas sehingga
menimbulkan kesan ruang yang dalam di bagian awan dan mulut gua. Permainan
warna dengan tone kontras terlihat latar gelap langit dengan mulut dan warna
awan. Penggambaran tone warna tersebut memberikan gambaran akan figure utama
mulut, dan ground berupa awan dan pegunungan. Lukisan ini bergaya surealisme
yang mempunyai paham alam mimpis. Dimana gambar tersebut bukan sebuah realita,
tetapi lebih kepada pikiran alam bawah sadar Jim ataupun pengalaman yang
dibungkus dalam sebuah nuansa teka-teki .
Kesimpulan : Diatas dibahas bagaimana
karya dianalisis dengan penjabaran
elemen-elemen desain yang tercangkup dalam karya dan gaya dari lukisan dalam
memeberikan kesan surealisme yang juga menjadi bahasan karya yang saya buat, namun
memiliki perbedaan bagaimana karya tersebut mengutarakan pengalaman estetisnya.
Dimana pada karya Teriakan ternodai yang memberikan kesan teka-teki tetapi
dalam karya bahasan saya yaitu the persistence of memory yang kesan penghayatan.
KAJIAN
IKONOGRAFI DESAIN GRAFIS BERGAYA SUREALISTIK PADA T-SHIRT MEREK WELLBORN
KOLEKSI TAHUN 2017 DI BANDUNG
Objek : T-Shirt merek WELLBORN
Teori/Pendekatan : Metode penelitian
yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dan berdasarkan Teori
Ikonografi Erwin Panofsky.
Analisis : Kajian ikonografi
desain grafis bergaya surealistik pada T-shirt merek Wellborn merupakan kajian
makna berdasarkan Teori Ikonografi Erwin Panofsky. Desain yang akan dikaji
adalah desain grafis bergaya surealistik pada T-shirt merek Wellborn koleksi
tahun 2017. Kajian makna pada desain T-shirt Wellborn menggunakan tiga tahapan
analisis yaitu:
1. Pra
Ikonografi
Pra ikonografi
(pre-iconographical description) adalah deskripsi awal yang tampak pada desain
T-shirt Wellborn Graphictees Portal ini. Pada bagian depan desain T-shirt
Portal terdapat portal kecil yang terletak di kanan atas, memvisualisasikan
ilustrasi portal berukuran kecil yang merupakan black hole berwarna hitam di
bagian dalam dan dikelilingi galaksi luar angkasa berwarna putih biru dan
putih. Pada bagian belakang T-shirt memvisualisasikan ilustrasi seorang manusia
yang berupa siluet berwarna hitam, orang tersebut sedang berjalan masuk ke
dalam sebuah portal black hole berukuran besar yang terdapat cahaya berwarna
putih di dalamnya. Bagian luar portal black hole tersebut berbentuk galaksi
luar angkasa (space) melingkar berwarna biru dan putih. Pada portal black hole
galaksi luar angkasa yang besar terdapat garis-garis melingkar yang mengkuti
kedalaman galaksi luar angkasa. Sedangkan pada portal black hole kecil terdapat
outline berwarna putih yang melingkar di bagianluarnya. Di dalam galaksi luar
angkasa terdapat titik-titik putih yang tersebar, merupakan bintang. Latar
belakang berwarna gelap, yaitu warna hitam.
2. Ikonografi
Analisis
ikonografi (iconographical analysis) adalah makna sekunder yang tampak pada
desain ini yaitu siluet manusia berwarna hitam mewakili brand Wellborn. Siluet
manusia tersebut sedang berjalan masuk kedalam portal black hole di galaksi
luar angkasa. Galaksi luar angkasa merupakan ruang tanpa batas. Terdapat hal
yang imajinatif dan tidak masuk akal karena adanya seseorang yang sedang
melakukan perjalanan ke dunia lain melalui sebuah portal yang divisualisasikan
dengan sebuah portal black hole di luar angkasa. Latar belakang pada desain ini
berwarna gelap, yaitu hitam karena merupakan karakter dari brand Wellborn. Pada
desain T-shirt merek Wellborn koleksi tahun 2017 terdapat galaksi luar angkasa.
Galaksi luar angkasa merupakan ruang tanpa batas.
3. Ikonologi
Makna Ikonologi (iconographical
interpretation) yang terdapat pada desain T-shirt ini adalah imajinasi karena
terdapat orang yang berupa siluet berwarna hitam yang berjalan ke dalam sebuah
black hole yang berada di luar angkasa. Imajinasi dapat berkaitan dengan orang
yang melihat desain ini, yaitu audience dan customer brand Wellborn. Mereka
dapat berimajinasi tentang apa yang akan dilakukan oleh orang tersebut. Pada
desain T-shirt ini terdapat seorang manusia yang berupa siluet berwarna hitam
yang mewakili brand Wellborn. Orang tersebut masuk ke dalam portal black hole.
Pada bagian belakang T-shirt, portal black hole tersebut berukuran besar karena
itu merupakan awal saat orang tersebut masuk, sedangkan pada bagian depan T[1]shirt,
portal black hole tersebut mengecil dan berwarna hitam karena merepresentasikan
setelah orang tersebut masuk ke dalam portal black hole, ukuran portal black
hole tersebut mengecil. Galaksi luar angkasa di sekeliling Portal Black hole
tersebut berputar dan portal black hole tersebut mengecil dan menutup berwarna
hitam kemudian portal black hole tersebut menghilang. Secara keseluruhan,
desain T-shirt Wellborn Graphictees tahun 2017 merupakan penerusan dari logo
Wellborn, yaitu siluet manusia, agar karakter tersebut bermain di grafisnya.
Makna desain T-shirt Wellborn Graphictees koleksi tahun 2017, yaitu Wellborn
ingin dilihat. Siluet manusia yang merupakan siluet berwarna hitam itu mewakili
brand Wellborn. Hal tersebut menjadi trademark untuk kedepannya. Desain T-shirt
Graphictees Wellborn koleksi 2017 ini memiliki kesamaan yaitu satu mood. Salah
satu ciri khasnya adalah orang yang berbentuk siluet berwarna hitam, siluet orang
tersebut berarti bahwa brand Wellborn ini ingin dihidupkan lagi melalui
logonya.
Kesimpulan : diatas membedah makna
desain t-shirt melalui 3 cara analisis yang berdasarkan ikonografi dan
ikonologi yang dimana membahas arti dari elemen-elemen desain yang diterapkan
pada desain dan simbol maupun unsur surealisme yang ada pada desain. Perbedaan antara
analisis diatas dengan pembahasan yang saya buat yaitu metode dalam membedah makna
dari karyanya.
ANALISIS SEMIOTIK
MAKNA FOTO SUREALISME BERTEMAKAN LINGKUNGAN KARYA ERIK JOHANSSON
Objek : Foto bertema Lingkungan
karya Erik Johannson
Teori/Pendekatan : Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif dan analisis semiotika.
Analisis : Foto surealisme
merupakan salah satu jenis fotografi seni. Fokusnya pada cerita dan tujuannya
adalah untuk membuatnya secara realis, meskipun adegan itu sendiri mengandung
elemen yang tidak mungkin nyata. Dalam penelitian ini, penulis memilih analisis
semiotika, mencari makna denotasi, konotasi dan mitos pada tiga foto yang
bertemakan lingkungan karya Erik Johansson sebagai objek penelitian. Pada foto
pertama yang berjudul Demand and Supply bermakna banyak tempat yang
dieksploitasi yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Foto kedua berjudul
Expecting Winter, bermakna bumi sedang mengalami pemanasan global yang
berdampak pada perubahan iklim. Foto terakhir berjudul Impact bermakna lapisan
ozon bumi sudah menipis dan berdampak pada lingkungan hidup di bumi. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah foto surealis Erik Johansson menggambarkan kondisi
lingkungan yang dieksploitasi oleh manusia yang berdampak pada rusaknya lapisan
ozon hingga menyebabkan pemanasan global.
Kesimpulan : diatas diketahui
bahwa analisis dilakukan untuk mencari makna denotasi, konotasi, dan mitos dari
karya foto surealis tersebut, yang membedakan dari pembahasan saya yaitu objek
yang dianalisis dan tujuan dari karya dalam menceritakan isinya dalam
pengalaman estetis yang dirasakan.
ANALISIS CERPEN
KAKI YANG AJAIB KARYA HASAN AL BANNA DENGAN PENDEKATAN EKSPRESIF
Objek : Cerpen Kaki yang Ajaib
karya Hasan Al Banna
Teori/Pendekatan : Metode yang
digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
kualitatif dan pendekatan ekspresif
Analisis: Setelah membaca cerpen
Kaki yang Ajaib karya Hasan Al Banna , peneliti merasakan bahwa cerpen ini
layak untuk dinikmati oleh pecinta cerita pendek dan karya sastra. Hasan Al
Banna memberikan sebuah sindiran halus kehidupan sosial manusia, terutama gaya
sandang pada perempuan akhir-akhir ini. Terkhusus lagi ketika penulisnya
berdomisili di Sumatera Utara. Tak ayal cara bertutur, gaya penceritaan, diksi
yang digunakan, ungkapan yang dipakai, tema yang dipilih menjadi dekat dengan
pembaca.
Kesimpulan : dalam analisa diatas
dari karya cerpen kaki yang ajaib disampaikan bahwa penyampaian cerita ditumpukan
pada perasaan dan tempramen pengarang dan
ekspresi itu berasal dari kehidupannya agar lebih dekat dengan pembaca. Dalam analisa
karya yang saya buat, memilki perbedaan yaitu karya lebih mengutamakan unsur
surealisnya yang menjadi fokus karya.
ANALISIS OBJEK
VISUAL DAN ISI LUKISAN KARYA S. PANDJI
Objek : Ilusi Patung
Prajnaparamita karya S. Pandji
Teori/Pendekatan : Metode kualitatif
dan Metode deskriptif
Analisis : Kecenderungan dan
kecondongan gaya maupun corak pada karya S. Pandji lebih kearah aliran
surealis. Namun S. Pandji juga begitu menikmati gaya maupun corak realis.
Karena itu dari pemakaian medium dan teknik yang dipakai, sangat sering muncul
detail bentuk-bentuk yang realis. Tidak jarang pula ada paduan keduanya
sehingga menimbulkan ciri yang khas. Unsur garis pada lukisan S. Pandji
dilukiskan dengan lantang dan tegas namun terasa lembut. Warna-warna yang
digores menumpuk memunculkan garis semu yang berkesan seperti
bayangan-bayangan. Guna mendapatkan kesan nyata pada lukisannya S. Pandji
menggunakan teknik realis sebagai pencahayaan dan bayang-bayang pada objek.
Warna terang pada objek dan gelap pada background objek membuat kesan ruang
dalam. Warna pada karya S. Pandji diwujudkannya dengan cat akrilik yang terdiri
dari berbagai macam warna. goresan realis menciptakan karakter dan keindahan
yang begitu autentik. Untuk menghidupkan objek lukisannya sebagai point of
interest S. Pandji menggunakan warna[1]warna
terasa hangat dan sejuk seperti warna kuning, cokelat, hijau dan sebagainya. Tekstur
yang terasa pada karya S. Pandji ialah maya halus dan solid dengan beberapa
permainan gradasi warna, kontras serta kombinasi-kombinasi warna dan garis juga
membentuk tekstur maya.
Kesimpulan : melalui metode
kualitif dan deskriptif analisa terfokus pada elemen-elemen desain dan
significant form yang terdapat pada karya, sedangkan pada analisa karya yang
saya buat lebih terfokus terhadap pemahaman terhadap karya.
ANALISIS
HERMENEUTIKA GADAMER KARYA[1]KARYA LUKISAN
ROBY DWI ANTONO DALAM PAMERAN “LUCID FRAGMENTS”
Objek : Lukisan Lucid Fragments
karya Roby Dwi Antono
Teori/Pendekatan : Metode yang
digunakan yaitu kualitatif dan deskriptif dengan analisa Hermeneutika
Analisis : Hasil analisis yang
dilakukan pada karya-karya Roby menggunakan konsep Gadamer, maka dapat
ditemukan makna baru. Konsep histori menunjukkan bahwa Roby merupakan seniman
otodidak yang mampu mengembangkan kemampuannya secara pesat. Aktivitas
pamerannya menjadi pengalaman bagi Roby dalam meningkatkan kualitas
karya-karyanya. merupakan refleksi kehidupan masa lalunya. Melalui
pop-surealisme, Roby menyajikan kisah cerita unik dan pemaknaan tentang
kehidupan masa lalu yang selalu teringat hingga sekarang. Karya-karyanya
sebagai wujud kerinduan di masa lalunya. Konsep dialekstis memaknai bahwa
“Lucid Fragments” merupakan alegori kehidupan berupa representasi dari
nostalgia dan kehidupan, akumulasi masa lalu dari berbagai kenangan baik maupun
buruk, dan pengejaran masa depan yang tak terduga. Melalui potongan kecil-kecil
tersebut Roby menyalurkan kerentanannya dalam detail simbolis dan figur-figur
khas dengan memadukan kenaifan dan refleksi pribadi untuk menorehkan ciri khas
yang kuat. Secara dialektik, Roby seakan-akan mengajak semua penikmat karyanya
untuk kembali menelusuri pengalaman masa kanak-kanak. Melalui analisis
prasangka dapat dimaknai bahwa “Lucid Fragments” merupakan bentuk dekonstruksi
dalam pop-surealisme melalui kebaruan-kebaruan yang dihadirkan sebagai upaya
untuk menciptakan suatu karya yang dinamis, anti-mainstream, dan memiliki cara
baru dalam memaknai kehidupan. Analisis linguistik cenderung pada penyampaian
bahasa visual dari beberapa karya yang dapat mewakili “Lucid Fragments”.
Konsistensi secara properti formal seperti gaya, warna dan simbol-simbol yang
menyatu padu dapat dimaknai bahwa representasi kenangan-kenangan masa lalu baik
manis maupun pahit dapat menjadi refleksi bagi umat manusia, bahwa masa lalu,
sekarang dan yang akan datang merupakan kehidupan yang terus bergerak maju.
“Lucid Fragments” dapat dimaknai sebagai motivasi diri untuk mewujudkan
perubahan yang positif bagi kehidupan. Masa lalu sebagai pendorong kehidupan
masa sekarang. Sehingga kenangan masa lalu merupakan moment yang tak terlupa[1]kan,
yang dapat dijadikan motivasi dalam mencapai perubahan kehidupan yang lebih
baik
Kesimpulan : dari analisa diatas
setiap elemen desain desain pada karya merupakan bentuk dokontruksi dari pop-surealisme
dengan menghadirkan pembaruan untuk membentuk karya yang dinamis, sedangkan
dalam pembahasan saya lebih terfokus terhadap elemen desain sehingga karya membentuk
sebuah karya surealisme.
E-Komik Hikayat
Patani: Putera Pewaris Kerajaan dengan Analisis Tekstual
Objek : E-Komik Hikayat Patani:
Putera Pewaris Kerajaan
Teori/Pendekatan : Metode
Deskripdtif dengan analisis tekstual
Analisis : melalui analisis teks
tekstual yang dilakukan, kajian mendapat bahawa e-komik Hikayat Patani: Putera
Pewaris Kerajaan mempunyai kelima-lima prinsip komik yang telah digariskan oleh
Hall (2014), yaitu ekspresi, reka bentuk, gerak isyarat, dialog dan transisi.
Perkara ini membuatkan mutu penghasilan e-komik berada pada tahap yang tinggi.
Malah, melalui kandungan cerita yang disampaikan, kualiti e-komik ini jauh
meninggalkan e-komik lain yang ada dalam pasaran seperti di bawah terbitan
Gempak Starz. Teknik penghasilan ilustrasi dalam e-komik juga kuat dengan jati
diri tanpa pengaruh luar dalam mencerminkan peradaban bangsa Melayu Patani.
Oleh itu, e-komik ini dilihat penting dalam menarik minat generasi muda
terhadap teks tradisional Hikayat Patani dan mengetahui sejarah asal usul
negeri Patani yang tersembunyi dalam lipatan sejarah.
Kesimpulan : analisa diatas lebih
terfokus terhadap komposisi cerita yang disampaikan dari karya, sedangkan pada
pembahasan saya lebih terfokus terhadap komposisi elemen desain yang bisa
didapat dari karya.
Analisis Unsur
Surealisme dalam Novel Umibe no Kafuka Karya Murakami Haruki
Objek : Novel Umibe No Kafuka
karya Murakami Haruki
Teori/Pendekatan : Teori
Surealisme
Analisis : melalui teori
surealisme yang ditemukan dalam tokoh Kafka adalah adanya tokoh khayalan yang
secara tidak sadar diciptakannya yang disebut sebagai bocah laki-laki bernama
Gagak (Karasu). Selain itu, Kafka juga merasa ada sosok lain dalam dirinya yang
secara tidak sadar dapat mengendalikan dirinya. Dan itu menjadi Proses
pembentukan identitas yang dialami tokoh utama Kafka Tamura memengaruhi
unsur-unsur surealisme yang muncul dalam cerita. Proses pembentukan identitas
maupun unsur surealisme, keduanya dibentuk oleh alam bawah sadar manusia.
Kesimpulan : analisa diatas membahas teori surealisme
yang terdapat dari cerita tokoh utamanya yaitu kafka dalam pembentukan
identitasnya, sedangkan dalam pembahasan saya teori surealismenya terfokus
terhadap penerapan khayalan terhadap significant form dari karya lukisan
sehingga membentuk unsur surealisme .
Intertekstualitas
Surealisme Pada Film The Double (Analisis Semiotika Julia Kristeva)
Objek : Film The Double karya
Fyodor Dostoyevsky
Teori/Pendekatan : Teori
surealisme dan Metode Semiotika Julia Kristeva
Analisis : Melalui studi
semiotika intertektualitas Julia Kristeva, pene;iti ingin mengetahui adakah
kesamaan atau hipogram atas surealisme pada film The Double dengan film dekade
1920-an antara lain film Entr’acte (1924), arahan sutradara Rene Clair dan Un
Chien Andalou (1929) buatan Luis Bunuel dan Salvador Dall. Sedangkan dalam hal
fenoteks peneliti ingin mengungkapkan ciri atau karakteristik surealisme yang
terdapat dalam film The Double terhadap genoteksnya yaitu film Entr’acte dan Un
Chien Andalou. Hasil Penelitian ini menunjukan adanya hipogram terhadap
surealisme pada film The Double dengan film dekade 1920-an terhadap:
Pengembangan Plot Irealitas, Metamorphosis Adegan, Hasrat Terkekang, dan
Absurdtivitas yang teridentifikasi melalui kajian smiotika Julia Kristeva.
Kesimpulan : Analisa film diatas memfokuskan
antara kesamaan dari beberapa film lain terkait unsur-unsur surealisme yang
terdapat pada karya-karyanya, sedangkan pembahasan saya hanya terfokus terhadap
unsur-unsur surealisme yang ada pada satu lukisan.
ANALISIS
REPRESENTASI SUREALISME DALAM FILM BEING JOHN MALKOVICH (1999)
Objek : Film Being John Malkovich
Teori/Pendekatan : Teori Sinema Surealisme
dengan metode Kualitatif dan deskriptif
Analisis : Analisis terhadap film
Being John Malkovich mulai dapat dilakukan setelah peneliti mendeskripsikan
secara detail naratif pada film ini. Selain deskripsi naratif, hal lain yang
dibutuhkan analisis ini adalah pendataan film. Maksud daripada pendataan film yakni
menjadikan film sebagai sebuah data layaknya objek penelitian. Pendataan ini
dilakukan dengan cara membagi film ke dalam empat babak secara keseluruhan dan
membedahnya menggunakan pendekatan konsep penanda-petanda Saussure dan
semiologi film Metz. Pendataan ini dimaksudkan untuk menelaah bagaimana bahasa
film maupun penanda-penanda lain beroperasi dalam memaparkan sejumlah ide.
Berdasarkan hasil analisa tahapan pertama, setelah dilakukan proses
identifikasi surealisme melalui plot cerita, film ini yang menggunakan plot
lurus dalam bercerita. Dilihat dari segi aspek utama, film ini tidak
mementingkan rasionalitas dari segi plot cerita. Film ini juga masih film ini
masih menggunakan konfigurasi yang paling sering terlihat dalam film Hollywood
dan surealisme yakni penuturan atau materi tentang ‘cinta’ yang dari tahun
20-an sudah sering digunakan. Representasi surealisme melalui karakter dalam
film ini, digambarkan dengan karakterisasi tokoh yang ‘janggal’. Misalnya dalam
hal ini, representasi surealisme digambarkan melalui tokoh Craig dan Lotte yang
merupakan sepasang suami istri namun menyukai dan berusaha untuk memiliki Maxine,
teman kerja Craig yang juga menyukai Lotte hanya jika Lotte berada dalam diri
Malkovich. Tokoh Malkovich yang tak berdaya ketika alam pikirannya dikontrol
oleh orang lain. Kemudian, tokoh Lester yang ingin selalu hidup selama-lamanya,
dan Floris dengan pembangunan karakter pura-pura tuli. Floris seringkali
terlibat percakapan yang tak nyambung dengan lawan bicaranya, namun ia mengerti
jika seseorang mengatakan hal yang tidak ia suka. Tahapan kedua, setelah
membaca hasil analisis teks berupa data yang menjabarkan tentang
penanda-petanda dengan seperangkat kode yang digunakan yakni setting, kostum,
aksi dan gesture, serta dialog, ditemukan penggambaran yang khas dalam film
guna mendukung representasi surealisme. Dalam penggambarannya, representasi
surealisme melalui setting dibangun dengan keberadaan lantai 7½ dan portal
pikiran manusia. Kemudian unsur pendukung surealisme yang utama yakni
penggambaran hal-hal tak logis meliputi gairah seksual, kekerasan,
pengkhianatan, dan humor direpresentasikan dengan kisah cinta antara sepasang
suami istri yakni Craig dan Lotte yang sama-sama berusaha mendapatkan Maxine. elain
itu, penggambaran beberapa penggambaran kode bahasa film—yang dibangun dalam
film ini—yang menjadi khas adalah representasi surealisme melalui aksi dan
gesture Malkovich ketika seseorang mengontrol dirinya. Kemudian representasi
surealisme melalui dialog yang menunjukkan seseorang ada di dalam diri
Malkovich, dan penggambaran melalui kostum yang menunjang keberadaan portal
pikiran manusia.
Kesimpulan : melalui analisa
diatas difokuskan terhadap indetifikasian unsur surealisme dari plot cerita
yang dimana sudah tidak mementingkan rasionalitas dari cerita dan penggambar
absurd dari setting, kostum dan aksinya, untuk pembahasan saya hanya terfokuskan
terhadap penghayatan yang didapat dari unsur surealisme pada karya lukisannya.
Analisis penggunaan motif batik
dalam lukisan surealis karya agoes susanto / Dwi Sakti Tisna Haryu Danti
Objek : lukisan Langit kembali Biru, Figur Bersahaja, Dialog karya
Agoes Susanto
Teori/ Pendekatan : Metode Kualitatif dan deskriptif
Analisis : Agoes Susanto
menghasilkan karya yang berjudul “Langit Kembali Biru” memiliki makna keinginan
Agoes Susanto untuk pergi ke Amerika. Karya berjudul “Figur Bersahaja” memiliki
makna keingintahuan Agoes Susanto terhadap kemajuan zaman saat ini tentang
proses pembuatan batik dan karya berjudul “Dialog” memiliki makna memikirkan
bagaimana nasib di masa yang akan datang dari wayang dan kain batik. Karya
Agoes Susanto menggunakan media Oil On Canvas. Agoes Susanto menciptakan
karya lukis bergaya surealis dengan memadukan unsur batik. Karya Agoes Susanto
yang telah dipilih memiliki makna keresahan Agoes Susanto terhadap budaya
Indonesia menghadapi zaman yang semakin maju khususnya di Kota Batu.
Kesimpulan : Analisa memuat tentang perpaduan
antara unsur surealis dengan batik, sedangkan pembahasan saya tentang waktu
yang dipadukan dengan unsur surealis.
MENEROKA MOTIF
KUDA LUMPING ANTARA SUREALISME DAN REALISME
Objek : Motif Kuda Lumping
Teori/Pendekatan : Metode kajian
Semiotika Bahasa Rupa
Analisis : Secara garis besar
Kuda Lumping sebagai propoerti pada kesenian jathilan memiliki beberapa
klasifikasi unsur rupa diantaranya adalah warna. Berhubung jathilan merupakan
kesenian kerakyatan yang masih kental dengan tradisi yang punya norma, aturan
yang terkait dengan filosofi. Secara realisme bentuk kuda itu sendiri seperti
kuda pada aslinya tanpa tambahan intepretasi atau embel-embel tertentu, namun
secara surealisme ekspresi gerakan filosfis, deformasi Bentuk kuda. Kejutan
element of surprise dikombinasi unik dan non sequitur.
Kesimpulan : analisa diatas menyampaikan bahwa
dalam motif kuda lumping tidak ada tambahan interpretasi sehingga masuk dalam
unsur realisme tetapi bentuk dan
ekspresi gerakannya kurang mencermikan keasliaanya dan justru seperti khayalan
sehingga masuk juga dalam unsur surealisme, untuk pembahasan karya saya juga
terdapat unsur realisme dimana terdapat gambaran alam yang nyata seperti
aslinya tetapi memilki unsur khayalan surealisme yang mencolok, tetapi dalam
karya yang saya bahas lebih memunculkan sebuah representasi dari si pembuat
karya bukan sebuah deformasi bentuk dari sesuatu yang nyata.
ANALISIS LUKISAN ‘ORANAMEN
TROPIS’ KARYA JOKO PRAMONO DENGAN PENDEKATAN TEORI IKONOGRAFI DAN IKONOLOGI
Objek : Lukisan Ornamen Tropis
Teori/Pendekatan : Metode Kualitatif
Analisis : penelitian ini
yang pertama mengenai berbagai pemaknanan visual lukisan ‘Ornamen
Tropis’ karyaJoko Pramono (2017) ,
yang terdiri dari
makna faktual dan makna ekspresional.
Makna faktual lukisan ini adalah
objek manusia berkepala
burung yang duduk disarang
seperti menikmati waktu bersama keluarganya, pengembala yang duduk di atas sapi,tiga anak laki-laki memegang ikan,
wanita berambut ungu
yang memegang
burung, sosok manusia
berbadan anyaman,
anak laki-laki yang
menatap puzzle, sosok manusia
yang tertidur di
samping sofa, dan perempuan
yang duduk mengamati sekitarnya. Berdasarkan
sejarah gaya, lukisan tersebut dapat
dikategorikan sebagai gaya surealis yang berkembang pada masa kontemporer. Penggambaran ekspresional dari seluruh
objek tersebut mengungkapkan suatu kondisi
merindukan alam yang
subur atau
sedang bernostalgia mengenai
alam Indonesia
yang
dulunya masih terjaga
dan banyak
lahan hijau. Dalam
hal penggayaan, lukisan ini
dikatergorikan sebagai perpaduan gaya surealis dan
realis. tentang tema yang diungkapkan
dalam lukisan ‘Ornamen Tropis’ adalah
perubahan gaya hidup lingkungan tempat tinggal seniman. Kemudian, konsep
yang menjadi dasar penciptaan karya
lukis ini berdasarkan alegori yang
ditemukan adalah konflik
sosiokultural. Memasuki abad 21 dihadapkan berbagai persoalan sosial
dan budaya, politik,
ekonomi dan berbagai persoalan
mengenai moralitas kehidupan. nilai simbolik yang diungkapkan dalam lukisan Joko Pramono, terutama
dalam lukisan ‘Ornamen Tropis’,
adalah bentuk kristalisasi
simbol mengenai nostalgia akan alam yang terintegrasi. Dalam sejarah gejala
kebudayaan. Joko
Pramono berorientasi pada
masalah sosiokultural
dalam mencari sumber
idenya. Hal
itu dapat terlihat
dari perubahan perilaku masyarakat yang
menjadi konsumtif di lingkungan tempat
tinggal Joko Pramono. karya milik
Joko Pramono
telah mengarah kepada kritik
sosial dan budaya
yang menyimbolkan fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar
seniman.
Kesimpulan : analisa diatas
pemaknaan dari karya dan elemen-elemen yang tersusun dengan gaya realis dan
surealis, namun karya cenderung lebih surealis seperti pembahasan saya yang
lebih cenderung surealis, tetapi memiliki perbedaan yaitu pada karya ornamen
tropis lebih terfokus terhadap persoalan ekonomi dan moralitas sedangkan karya
the persistence of memory lebih terfokus terhadap persoalan pribadi dan sosial.
Analisis Patung Dr. IL
Nommensen Di Taman Wisata Salib Kasih Tarutung Kecamatan Siatas Barita
Kabupaten Tapanuli Utara Ditinjau Dari Unsur Realis
Objek : Patung Dr. IL Nommensen
Teori/pendekatan : Metode
penelitian deskriptif kualitatif
Analisis : Untuk memperoleh data
mengenai analisis realis patung dilakukan pengumpulan data menggunakan
instrumen yang dianalisis berdasarkan unsur realis patung, observasi,
dokumentasi dan wawancara. Subjek dari penelitian ini adalah patung Nommensen
yang berada di taman wisata salib kasih desa peatolong kecamatan siatas barita
Kabupaten Tapanuli Utara. Hasil penelitian menjelaskan bahwa gaya realis patung
Nommensen di taman wisata salib kasih tidak sesuai dengan ketepatan dalam teori
realis meliputi proporsi, anatomi, draperi, dan gerak. Proporsi patung tidak
proporsional yakni 8 ½ kali ukuran kepala tidak sesuai dengan 8 kali ukuran
kepala. Wujud dari patung Dr. I L Nommensen tidak sesuai dengan wujud Nommensen
yang sebenarnya.
Kesimpulan : Diatas dibahas
tentang menganalisis karya menggunakan unsur atau teori realis sama dengan
bahasan karya visual yang akan saya bahas, yang membedakan adalah karya
visualnya berbentuk patung yang bisa di lihat darimana saja sehingga memiliki unsur
realis sedangkan bahasan saya sebuah lukisan yang digambarkan sedemikian rupa
agar mendekati nyata atau terlihat nyata tetapi tetap menampilkan representasi
diri dari si Artist sehingga karyanya cenderung lebih ke surealis.
Male Gaze dan
Pengaruhnya Terhadap Representasi Perempuan dalam Lukisan “Realis Surealis”
Karya Zaenal Arifin
Objek : Lukisan “Realis Surealis”
Karya Zaenal Arifin
Teori/pendekatan : Pendekatan
dengan aliran Realis dan Surealis dan metode Observasi
Analisis : Arifin mampu
memindahkan nilai-nilai, sifat, dan perilaku-perilaku positif yang
disampaikannya,
dalam pameran melalui sentuhan
artistik ke dalam lukisannya yang ia sebut sebagai lukisan realis. Wujud dari
pandangan atau tatapan laki-laki (the male gaze) terlihat ketika Arifin
merepresentasi perempuan sebagai subjek untuk membicarakan perihal tubuh dan
ketubuhannya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan di Tahunmas
Art Room Yogyakarta, wawancara mendalam dengan pelukis, serta didukung dengan
kajian pustaka. Analisis lukisan realis surealis karya Arifin dilakukan melalui
empat tahap yaitu: deskripsi, analisis, interpretasi, dan penilaian.
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa lukisan menjadi salah satu media
ungkap dan ekspresi diri sang seniman dalam menyampaikan dan menyematkan setiap
ide dan gagasannya secara artistik. Namun, ketika perempuan dijadikan objek
dalam lukisan dan diwujudkan dengan memberikan kesan yang mengarah pada
pencitraan gender.
Kesimpulan : berdasarkan analisis
di atas dapat disimpulkan bahwa karya seni buatan Arifin digambarkan dengan
realis namun lebih ke arah surealis , jadi bahasan saya memilki kesamaan yaitu Seni
surealis. Seni surealis memiliki arti atau sebuah ciptaan berdasarkan ekspresi
seniman dan direpresentasikan kedalam bentuk baru. Namun karya dalam karya
salvador dali the persistence of memory cenderung memberikan kesan perubahan
terhadap cara pandang hidup terkait waktu yang dihabiskan, sehingga memunculkan
rasa untuk mengubah diri.
Analisis karya
lukis realisme pelukis tuna daksa khanafi di kota Blitar
Objek : Lukisan Realisme
Teori/Pendekatan : pendekatan
penelitian kualitatif sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian deskriptif
Analisis : Keunikan karya lukis
Khanafi lebih menitik beratkan pada tema yang ditampilkan berdasarkan realitas
sehari-hari sehingga perwujudan objek-objeknya bersifat nyata. Objek-objek yang
ditampilkan berkaitan dengan aktivitas kebiasaan yang pada dasarnya dapat
ditangkap oleh indera mata. Tujuan visualisasi dari lukisan Khanafi adalah
merekam semua objek yang hadir secara nyata di alam . Kedua Karakteristik karya
lukis Khanafi terdiri dari beberapa aspek yaitu Khanafi menggunakan lingkungan
dan kehidupan sehari-hari sebagai konsep ide serta sumber gagasan dalam
penciptaan lukisan. Dalam penggunaan warna Khanafi menggunakan warna primer
sekunder dan tersier. Tujuan penggunaan warna dalam hasil karya lukis Khanafi
dimaksudkan sebagai representasi alam.
Kesimpulan : lukisan yang di buat
oleh khanafi memakai aliran realisme, dengan menggunakan lingkungan dan
kehidupan sehari-hari sehingga perwujudan objek-objek nya terlihat nyata, berdebeda
dengan salvador dali yang dimana memakai aliran surealisme yang dimana
menggunakan lingkungan di kehidupan tetapi memilki perwujudan objek yang tidak
nyata atau khayalan.
REPRESENTASI SUREALISME PADA VIDEO KLIP LAGU “MAN UPON
THE HILL” KARYA STARS AND RABBIT
Objek : Video klip “Man Upon The Hill”
Teori/Pendekatan
: Paradigma konstruktivis melihat suatu realita dibentuk
oleh berbagai macam latar belakang sebagai
bentuk konstruksi realita tersebut.
Analisis : Berdasarkan
analisa yang telah dilakukan oleh peneliti tentang representasi surealisme pada
video klip “Man Upon The Hill” Stars
and Rabbit, dengan menggunakan teori Roland Barthes terhadap makna dan mitos yang terdapat pada
video klip tersebut dengan menganalisis
visual pada setiap scene dengan
menguraikan makna denotasi dan konotasi serta makna mitos pada video klip “Man
Upon The Hill” Stars and Rabbit. Peneliti menggunakan kajian semiotika karena
dengan semiotika peneliti dapat mengkaji lebih jauh untuk menemukan
makna secara visual dalam setiap scenenya. Selanjutnya, peneliti dapat mengambil
kesimpulan bahwa konsep dari video
klip tersebut yakni
hubungan antar manusia dan alam.
Terdapat dua entitas dalam konsep video klip Man Upon The Hill Stars and
Rabbit yaitu hubungan antar manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam. Representasi dari beberapa scene
: Pertama, simbol seperti pentagram memiliki makna sebuah dimensi kehidupan.
Kedua, Third Eye Chakra merupakan kesadaran tertinggi. Ketiga, susunan akar membentuk gerbang merepresentasikan
gerbang menuju perbedaan dimensi.
Keempat, gitar akar pohon mewakili bagaimana alam berkomunikasi, melodi yang
terdengar berasal dari alam. Kelima, susunan
batu-batu melayang membentuk lingkaran merupakan siklus kehidupan.
Keenam, kulit hitam merupakan representasi dari keseimbangan siklus kehidupan.
Ketujuh, perempuan dengan kudanya merepresentasikan warrior, anak-anak merepresentasikan
dari kemurnian.
Kesimpulan :
analisa dari video klip mendapati beberapa scene memilki makna dari sebuah konstruksi realita yang
dibentuk dari berbagai latar belakang sehingga seperti sebuah khayalan, berbeda
dengan diatas lukisan yang dibuat salvador dali yang merepresetasikan
khayalannya langsung dalam karyanya sehingga secara jelas menunjukkan unsur
surealisnya.
Analisis Elemen Visual Game ‘PAMALI’
Dengan Menggunakan Pendekatan Teori MIMESIS Plato
Objek : Game Pamali
Teori/Pendekatan : Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan
teori filsafat seni, yaitu seni sebagai mimesis (imitasi) yang diusung oleh
Plato
Analisis : visual game
“Pamali” adalah sebuah imitasi (tiruan) dari konsep ideal yang ada di kepala
desainer game tersebut. Tiruan dari mitos yang ada serta bentuk dari
penggambaran karakter hantu pada game mengikuti penggambaran hantu-hantu yang
ada di Indonesia ini. Dengan mengusung konsep pamali-pamali yg ada di
Indonesia.
Kesimpulan : Analisis di
atas menjelaskan bahwa developer game membuat game nya dengan inspirasi dari
cerita pamali di daerah-daerah dan wujud karakter hantu yang berada di
Indonesia, perbedaan yang jelas dari bahasan saya dan bahasan di atas adalah
dari visualisasi karya nya saya menganalisis lukisan sedangkan di atas adalah
game, dan meskipun mengambil imitasi tetapi konsep dari pamali merupakan
masih dalam lingkup khayalan yang dimana masih relevan dalam lingkup
unsur-unsur dari surealisme.
Analisis Lukisan
“The Starry Night” Karya Vincent Van Gogh dalam teori seni ekspresionis.
Objek : Lukisan The Starry Night
Teori :Teori ekspresionis
(Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, dan Ernast Ludwig).
Analisis : Ekspresionis adalah
kecenderungan seorang Seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek- efek
emosional. Ekspresionis bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film,
Arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis
emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
Kesimpulan : Aliran seni lukis
yang dibawa Vincent Van Gogh adalah post-impressionism dan Ekspresionis.
Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan
depresi daripada emosni bahagia. Seperti Van Gogh melukis The Starry Night
selama 12 bulan saat Ia tinggal di rumah sakit jiwa Saint-Paul-de-Mausole,
Prancis. Tepatnya beberapa bulan setelah menderita gangguan di mana ia memotong
sebagian dari telinganya sendiri dengan silet. Di rumah sakit jiwa, Van Gogh
mengamati langit malam dari jendela kamarnya yang berjeruji dan menulis surat
pada Theo (saudaranya) yang menggambarkan pemandangan indah bintang pada suatu
pagi di musim panas tahun 1889. Van Gogh tidak diizinkan untuk melukis di
kamarnya. Karena itu, Van Gogh melukis pemandangan itu dari ingatan dan
menggunakan imajinasinya untuk melukis desa kecil yang sebenarnya tidak ada. Sedangkan
dalam pembahasan tentang the persistence of memory dengan teori ekspresionis
didalamnya terdapat emosi penyesalan yang membuat tersadar akan hakikat waktu yang
dihabiskan.
Analisis Lukisan
“Potret Dora Maar” Karya Pablo Picasso
Objek : Lukisan Potret Dora Maar
Teori : Dengan menggunakan teori
bentuk
Analisis : Secara kolektif,
bentuk dan wujud dalam komposisi ini merupakan gabungan antara organik dan
geometris. Meski komposisinya bermacam-macam, beberapa contoh bentuk organik
lebih terlihat pada wajah Dora Maar yang berbentuk oval, matanya berbentuk
almond dengan pupil melingkar, dan bentuk pakaiannya yang bulat.
Kesimpulan : dari analisa Gambar
wanita menangis berasal dari lukisan minyak terkenal Picasso Guernica (1937),
di mana ia menggambarkan seorang wanita yang dilanda perang dalam kesakitan
sambil menangis menggendong anaknya yang telah meninggal. Konsep wanita yang
menangis juga digambarkan sebagai simbol dari rasa sakit yang “universal” dan
juga merupakan cara Picasso mengungkapkan rasa sakitnya sehubungan dengan
perang. Mengapa Picasso menggambarkan Dora Maar sebagai Wanita Menangis ? Ia
sering dikutip menjelaskan bahwa Dora Maar selalu menjadi wanita yang menangis
baginya. Dia dilaporkan “menaati visi” yang “memaksa” dirinya. Sedangkan dari pembahasan
artikel saya dengan lukisannya dengan teori bentuk dimana bentuk-bentuk yang
tidak beraturan sehingga memberi kesan sia-sia yang dimana sesuai dengan makna
karya the persistence of memory tentang menyia-nyiakan waktu.
Analisis Makna
dalam Lukisan Karya Mujib Darjo
Objek : lukisan karya Mujib darjo
Teori/Pendekatan : Teori impressionisme
Analisis : Impressionisme, Gambar pada lukisan tidak
detail, hanya impresi saja yang tampak mirip jika dilihat dari jauh, Palet
warna yang cerah dan kontras berdasarkan teori pengelompokan lingkaran warna,
Fokus melukis pantulan cahaya pada subjeknya, dibandingkan detail subjeknya
sendiri, Menggunakan sapuan kuas kecil yang disebut dab yang merupakan istilah
luar untuk cocolan sambal, Marka kuas pada lukisan cenderung tampak dan tidak
ditutup-tutupi. karya-karya seni lukis Mujib Darjo memiliki karakteristik
lukisan dengan aliran impresionisme.
Kesimpulan : Sang pelukis melukiskan karya nya dengan
cara atau mengikuti aliran impressionisme agar warna dan pencahayaan pada
lukisan terkesan kuat, sedangkan pembahasan lukisan yang saya bahas menggunakan
aliran surealisme berbeda dengan kajian di atas.
Analisis
lukisan "Potret diri & Topeng-topeng kehidupan" Karya Affandi
Koesoema
Objek : Lukisan Potret diri dan Topeng-topeng
kehidupan
Teori/pendekatan : Teori aliran ekspresionisme
Analisis : Aliran ekspresionisme adalah aliran yang
mengusung ide bahwa seni muncul dari dalam diri seniman, bukan dari gambaran
alam atau lingkungan sekitarnya, pelukis Affandi Koesoema dalam karyanya di
atas menggambarkan gambar Potret diri dengan imajinasi nya sendiri dan
menggunakan ciri khas nya sendiri plototan cat akrilik dari pak Affandi yang di
gores menggunakan jari membuat sebuah gambaran yang merepresentasikan ide dan
imajinasi pelukis menjadi sebuah karya baru.
Kesimpulan : dari tulisan di atas teknik dan cara
penggambaran sebuah karyanya memiliki ciri khas unik dan mengekspresikan ide
atau imajinasi sang pelukis, perbedaan dalam bahasan yang akan saya bahas tentu
saja berada dalam teori yang di pakai oleh pelukis, dan bagaimana masing-masing
pelukis menggambarkan perasaannya.
Kajian
Ikonografi dan Ikonologi Lukisan Raden Saleh:“Gouvernour-Generaal Daendels en
De Grote Postweg”(1838)
Objek :
Lukisan Gouvernour-Generaal Daendels en De Grote Postweg
Teori/Pendekatan
: menggunakan metode penelitian sejarah, dengan pendekatan teori Ikonologi dan
Ikonografi Erwin Panofsky.
Analisis :
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah yang pertama; Makna utama
lukisan yang terbentuk dari makna faktual dan makna ekspresi ini merupakan
keunggulan Daendels yang digambar dengan gaya Romantisisme. Kedua, pada
analisis ikonografi, lukisan ini mengungkapkan tema konflik dan tragedi politik
akibat penindasan kolonialisme dan imperialisme, atau konsep penindasan.
Ketiga, lukisan tersebut merupakan simbol dari kritik atau perlawanannya yang
terkristalisasi terhadap penindasan pemerintah Indie Belanda, namun ungkapan
tersebut “disamarkan” olehnya dalam sebuah lukisan potret.
Kesimpulan :
Analisis di atas menganalisa tentang makna dari lukisannya, penjabaran analisa
lukisan untuk apa dan bagaimana lukisan itu berpengaruh kepada lingkungan pada
saat itu, menjadi refrensi saya dalam menjabarkan bahasan lukisan yang akan
saya bahas nanti nya, untuk perbedaan dengan lukisan saya adalah teori
kajiaannya di atas lukisan Raden Saleh menggunakan aliran romantisisme sedangkan
lukisan yang akan saya bahas menggunakan aliran surealisme.
EMOSI ESTETIS
PADA LUKISAN “IBU DAN ANAK” KARYA BASOEKI ABDULLAH
Objek : Lukisan "Ibu dan Anak" Karya Basoeki
Abdullah
Teori/Pendekatan : pendekatan Teori Kritik Clive Bell
(significant form)
Analisis : Basoeki Abdullah merupakan pelukis terkenal
dengan aliran realisme. Salah satunya lukisan yang spesial dari karya karyanya
yaitu lukisan “Ibu dan Anak” di buat pada tahun 1992. Hal ini terjadi karena
dalam lukisan Basoeki Abdullah tersebut menggambarkan seorang ibu yang sedang
menggendong anaknya, dan menimbulkan emosi oleh para penikmatnya. Basoeki
Abdullah menciptakan lukisan tersebut mempunyai beberapa unsur lain yang
terdapat pada lukisan ““Ibu dan Anak”” sehingga memiliki bentuk makna yang mengdeksprisikan
perasaan, seperti unsur garis, tekstur, dan warna. pada unsur tersebut yang
akan dianalis melalui pendekatan Teori Kritik Clive Bell (significant form)
dimana teori tersebut ini menimbulkan emosi estetis yang mengacu pada
kemanusiaan dan cinta kasih sayang seorang ibu yang menyimbolkan kasih sayang
dan perjuangan seorang ibu terhadap anaknya tanpa pilih kasih dan juga berani
berkorban demi kebahagiaan sang anak dengan menopang beban di punggungnya tanpa
sang anak ketahui. Maka dari itu, lukisan ini menimbulkan emosi estetis yang
mengacu pada kekuatan rasa antara “Ibu dan Anak”. Significant form beratikan
bentuk bermakna, bentuk bermakna yang di maksud adalah bentuk karya seni sebuah
objek yang memiliki bentuk significant sehingga menimbulkan Emosi estetis, dan
significant form bertujuan untuk memicu emosi estetis formalistis yang
ditimbulkan oleh susunan atau komposisi bentuk dari objek estetis lalu
dikontribusikan ke dalam kritik seni yang akan di gunakan pada lukisan “Ibu dan
Anak”. Hasilnya adalah bentuk lukisan “Ibu dan Anak” karya Basoeki Abdullah
memiliki emosi estetis yang ditunjukkan melalui ekspresi, komposisi, serta
hasil keseluruhan lukisan.
Kesimpulan : Analisis di atas menganalisa karya pak
Basoeki Abdullah "ibu dan anak" Di situ tertulis teori yg di pakai
untuk menganalisis adalah significant Form, menghadirkan pesan di dalam
lukisannya yang di hadirkan menggunakan goresan-goresan dan bentuk-bentuk
significant form sehingga pesan dapat di sampaikan melalu kesan estetis.
Perbedaan nya dengan bahasan saya adalah tentunya pada aliran yang di pakai.
Cara pemberian atau penghantaran pesan berbeda tentu nya dengan aliran yang
berbeda penyampaian pun berbeda.
Representasi
Mooi Indie dalam Lukisan Jelekong
Objek : Lukisan Jelekong
Teori/Pendekatan : Aliran Surealisme
Analisis : menggambarkan objek khas yang sering
dilukiskan seniman Mooi Indie, yaitu gunung, sawah dan pohon, serta objek
gambar lain yang dapat menampilkan pemandangan alam Indonesia yang hijau, namun
keindahan alam yang dilukiskan seperti alam yang dimiliki negaranegara Eropa,
seperti ciri khas lukisan Mooi Indie. Selain itu, lukisan Jelekong yang
dihasilkan pada tahun 2019 dan 2020 seringkali menampilkan pemandangan alam
yang berbeda dengan pemandangan alam di Kampung Jelekong, yang mana area
persawahan Jelekong tidak terlalu dekat dengan gunung, tidak terdapat sungai
yang menjadi pemisah antara sawah di bagian kanan dan kiri dan juga tidak
dikelilingi oleh pepohonan yang lebat seperti yang sering digambarkan dalam
lukisan Jelekong. Sehingga peneliti berkesimpulan bahwa lukisan Jelekong
merupakan lukisan imajiner yang kemungkinan pelukis membayangkan alam di luar
Kampung Jelekong atau sering melihat lukisan pemandangan Barat yang kemudian
dituangkan dalam lukisan Jelekong.
Kesimpulan : dari analisis artikel di atas lukisan di
buat menyerupai alam yang berasal dari imajinasi sang pelukis, bukan hanya
melihat dan langsung melukisnya maka dari itu aliran yang di pakai adalah
surealisme, meskipun memilki aliran yang sama tetapi keadaan suasana
penggambaran yang tidak di ambil dari imajinasi yang luas namun dari apa adanya
yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari.
Studi tentang
lukisan pelepah pisang karya Supadji Sahar di Kota Mojokerto
Objek : Lukisan Pelepah Pisang Karya Supadji Sahar
Teori/Pendekatan : Penelitian menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif
Analisis : Karya Supadji mempunyai keunikan karena
mengangkat realita lingkungan sekitar untuk mengungkap suatu keindahan alam dan
perwujudannya timbul seperti relief dan mempunyai warna dan tekstur alami dari
bahan pelepah serat dan bonggol pisang. Hasil analisis data tersebut diperoleh
latar belakang penciptaan karya Supadji Sahar dipengaruhi oleh bakat lingkungan
kebudayaan pengalaman berkarya seni dan material lukis. Dalam berkarya Supadji
Sahar mempunyai tujuan mencari kepuasan batin dan ketenangan jiwa.
Karakteristik lukisan Supadji menggambarkan perwujudan objek pemandangan alam.
Lukisannya banyak me-nampilkan unsur garis kaligrafi bentuk seperti relief
dengan objek non geometri. Teknik perwujudan lukisan termasuk dalam corak
naturalis dengan menggunakan teknik tempel. Warna yang digunakan cenderung
terbatas yaitu berwarna coklat hanya perbedaan gelap terang saja atau value dan
mempunyai tekstur nyata yang alami dari pelepah serat dan bonggol. Proses
penciptaan diawali penemuan ide persiapan alat dan bahan pembuatan bidang
penempelan pengeringan dan finishing. Lukisan Supadji mengandung nilai tentang
hubungan manusia dengan tuhan manusia dengan manusia manusia dengan lingkungan
alam. Manusia tidak boleh mudah putus asa dalam menghadapi masalah selalu
bersyukur dan senantiasa hidup sederhana.
Kesimpulan : analisis karya di atas merupakan analisis
karya seni lukis yang menggambarkan alam lebih tepatnya pelepah pohon pisang
sang artis sendiri Supadji Sahar adalah pelukis yang sering
merepresentasikan alam dan manusia Perbandingan dengan lukisan yang saya bahas
yaitu The Persistence of Memory adalah teorinya meskipun sama-sama memakai
tiruan alam ataupun manusia tapi dalam karya salvador dali lebih mengesplor penggambaran
karyanya dengan imajinasi yang luas dan tak terbatas.
Analisis
Aliran Seni Realisme
Objek : Lukisan
Teori/Pendekatan : Teori mimesis
Analisa : Realisme adalah aliran seni yang mengangkat
peristiwa keseharian yang dialami oleh banyak orang (masyarkaat luas). Istilah
realisme pada aliran ini bukan merujuk pada tingkat kemiripan atau keakuratan
gambar lukisan dengan referensinya. Aliran yang mengusung ide tersebut disebut
Naturalisme. Tema dan wacana-nya yang realistik, bukan gambarnya. Meskipun
gambar yang realistis (naturalis tepatnya) sejalan dengan ide penggambaran
realistis yang ingin dicapai oleh pergerakan ini. para pelukis Realisme yang
menggantikan gambaran idealistik dari seni tradisional dengan peristiwa
keseharian di kehidupan nyata. Mengangkat masyarakat biasa untuk mendapatkan
bobot yang sama dengan kasta atas. Keinginan para realis untuk mengangkat
kehidupan sehari-hari ke dalam kanvas adalah manifestasi awal keinginan avant
garde untuk menghubungkan seni pada kehidupan masyarakat umum.
Kesimpulan : artikel ini membahas tentang teori
realisme yang di mana lukisan itu meniru dari kehidupan sehari-hari dan dapat
mengambarkan kondisi masyarakat. Artikel ini berbeda dengan apa yang saya
bahas tetapi dalam surealisme dalam beberapa karya tetap meniru dari kehidupan
sehari-hari hanya saja adanya penambahan dalam merepssentasikan sesuai
imajinasi si pelukisnya. Oleh karenanya artikel ini masuk dalam pendekatan dari
karya yang saya bahas.
Analisis Poster
film “Krakatoa, East Java” dengan menggunakan teori Ekspresionis
Objek : Poster film Krakatoa,
East Java
Teori : Dengan menggunakan teori
aliran seni Ekspresionis
Analisis : Ekspresionisme, juga
disebut Ekspresionisme figuratif, adalah kecenderungan seorang seniman untuk
mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan
di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik.
Pada 135 tahun yang lalu tepatnya
tahun 1883 Gunung Krakatau meletus dahsyat dan melahirkan Gunung Anak Krakatau.
Meletusnya Gunung Krakatau divisualkan melalui film dokumenter yang dirilis
oleh BBC berjudul “Krakatoa The Last Days”. Film Krakatoa The Last Days dibuat
berdasarkan catatan saksi mata letusan Krakatau pada 27 Agustus 1883 silam.
Film ini dirilis tahun 2006, disutradarai oleh Sam Miller.
Kesimpulan : daei analisa diatas poster film krakatao
menampilkan ekspresi figuratif sehingga memiliki dampak emosioal, berbeda
dengan apa yang saya bahas yaitu lukisan, namun pendekatan dari ekspresionis
juga dapat dirasakan dalam karya the persistence of memory sehingga menjadi
referensi saya dalam pembahsan saya.
Analisis poster
film “Inter Stellar”
Objek : Poster film Inter Stellar
Teori : Menggunakan teori aliran
seni Romantisisme
Analisis : Aliran romantisisme merupakan
sebuah aliran yang menggambarkan suatu kenyataan yang ada melalui berbagai cara
yang terkesan dramatis dan mempunyai suasana seperti di dalam mimpi. Misalnya
saja kapal terombang-ambing karena cuaca badai, sesosok manusia yang berdiri di
puncak bukit ketika senja datang, dan lain sebagainya. Romantisisme
mengungkapkan tentang keindahan sebuah tema dari gaya teatrikalnya, tak hanya
mengandalkan subjek yang indah-indah saja.
Film “Interstellar” ini bercerita
tentang sekelompok astronot yang mempunyai tujuan ke lubang cacing di dekat
planet Saturnus untuk mencari planet baru yang dapat dihuni dan mampu merubah
manusia.
Kesimpulan : dari analisa diatas poster intersellar
lebih mengedempakan keindahan yang dramatis dan seperti mimpi, meskipun berbeda
secara aliran seni-nya tetapi komposisi yang coba ditapilkan dalam karya lukisan
yang saya bahas juga menampilkan sisi keindahan , namun lebih terfokus pada
sebuah representasi imajinasinya.
Analisis lukisan
“Lukisan Wajah” karya Vincent van Gogh dengan menghunakan aliran seni
Ekspresionis
Objek : lukisan wajah
Teori : Menggunakan teori aliran
Ekspresionis
Analisis : Aliran Ekspresionisme
adalah aliran yang mengusung ide bahwa seni muncul dari dalam diri seniman,
bukan dari penggambaran alam dunia disekitarnya. Meskipun asalnya tetap dari
alam disekitarnya, namun seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri yang
kemudian diekspresikan pada karyanya. Seniman ekspresionis lebih fokus pada
ekspresi tersebut dan menghiraukan berbagai teori dan teknik penciptaan.
Vincent van gogh memang sudah
terkenal dengan teknik ekspresionis dalam melukis, Van Gogh melukis wajahnya
sendiri pada kanvas. Ini merupakan karyanya yang terakhir pada tahun 1889.
Vincent van Gogh sendiri telah membuat lukisan wajah dirinya sebanyak 35 buah
dan ini merupakan salah satu hasil karya yang terbaik. Satu tahun setelah
lukisan ini dibuat, Van Gogh diketahui melakukan bunuh diri.
Kesimpulan : dari analisa diatas memilki kesamaan
dalam dalam teknik penciptaan dari artikel yang saya buat, namun tetap berbeda
baik teori maupun aliran sehigga apa yang coba disampaikan pun berbeda.
Komentar
Posting Komentar